Peristirahatan
Oleh: Dr.Zuhair Rabih (Anggota Haiah I’jazul Ilmi, Makkah al-Mukarromah)
Sesungguhnya mayit di dalam kubur, akan melewati beberapa fase perubahan, dan aku akan menyebutkan secara ringkas beberapa fase tersebut, sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya. Berikut ini fase tersebut:
Malam Pertama:
Di kuburan pembusukan bermula pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.
Malam Kedua :
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.
Hari Ketiga :
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.
Seminggu Setelahnya :
Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.
Setelah 10 hari :
Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut, lambung, limpa..
Setelah Dua Minggu :
Rambut mulai rontok
Setelah 15 Hari :
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya
Setelah Enam Bulan :
Anda tidak akan menemukan kecuali rangka tulang saja.
Setelah 25 Tahun :
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, anda akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor), dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.
Ketika kematian menghampiri Hudzaifah Ibnul Yaman r.a., ia menyambutnya dengan penuh rasa cinta. Ia berkata, “Wahai sang maut! Tenggelamkanlah aku di dalammu. Cengkeramlah aku dengan kuat. Hatiku tetap akan mencintaimu. Sebab, kehidupan yang membahagiakan akan tiba sesudah kedatanganmu. ….”