Thursday, July 29, 2010

Menangani Gigitan Ular

Berhubung, aku sangat takuuuut dengan yang namanya ular, maka tulisan kali ini tentang ular, bagaimana penanganan makhluk melata itu..hihihiiyyy..

Ada dua hal prinsip dalam penanganan evakuasi korban gigitan ular berbisa yang satu sama lain menimbulkan konflik pada waktu awal kejadian, terutama bila berawal dari daerah terpencil.

o Pertama, korban harus dibawa secepat mungkin ke fasilitas gawat darurat medis, sebab anti bisa ular disiapkan disana.

o Kedua, tungkai yang tergigit hendaknya di imobilisasi untuk memperlambat penyerapan venom.



Hal – hal yang perlu dikerjakan di TKP:

1. Imoblisasi pasien sambil cegah gigitan kedua atau mengigit orang kedua. Berbarengan dengan identifikasi ular yang menggigit dengan deskripsi atau gunakan HP /foto. Tidak perlu membunuh ular yang menggigit, ular tersebut punya tugasnya yang tersendiri dalam ecosystem minimal sebagai rodent control.

2. Monitor tanda – tanda gangguan pernafasan, pendarahan dan kelemahan otot.

3. Cuci luka dengan sabun dan banyak air /mengalir

4. Lepaskan benda –benda yang ”mengikat” korban, seperti ciccin dan perhiasan lain – lain, menghindari terjepit pembuluh darah bila pembengkakan menghebat Imobilisasi luka dengan splint (tidak erat), bidai proksimal dari luka, dalam posisi fungsional) dan lebih rendah dari jantung (mengurangi penyebaran bisa), Jaga agar pasien tetap tenang

5. Luka jangan : dihisap /sedot, insisi, alkohol serta pakai es, tidak pula di listrik.

6. Siapkan transportasi secepat mungkin ke rumah sakit yang dilengkapi derngan IGD serta ICU. Hati – hati banyak IGD rumah sakit tidak siap /mampu menangani gigitan ular berbisa, bila perlu koordinasikan dulu rencana pengirimannya. 6 - 12 jam pertama merupakan saat – saat puncak kritis efek bisa terhadap sistim pernafasan serta kardiovaskuler.

7. Puasakan pasien sampai di rumah sakit dokter menentukan lain.





Penanganan medis

1. Pertama kali yang ditangani adalah kondisi gawat yang mengancam nyawa ( prinsip ABC) kesulitan bernafas memerlukan ETT (endo tracheal tube) dan ventilator. Gangguan sirkulasi darah memerlukan cairan intra vena dan mungkin berbagai obat untuk menanggulangi gejala yang timbul : nyeri, kesemutan, pembengkakan.

2. Monitor tanda – tanda kegawatan pernafasan dan kardiovaskuler.

3. Siapkan ICU /ventilator bila sewaktu – waktu terjadi gangguan pernafasan.

4. Pasang intra venous line dengan jarum besar, berikan SABU 2 ampul / dalam 500 cc Dextrose 5% / NaCL fisiologis, minimal 2000 cc per 24 jam. Maksimum pemberian SABU 20 ampul per 24 jam. Bila jenis ular yang mengigit diketahui dan ada SABU yang sesuai berarti SABU monovalen diberikan, atau alternatif bila ular penggigit tidak diketahui dapat diberikan bisa polivalen.

5. Rawat /tutup luka dengan balutan steril dan salep / kasa antibiotic /antiseptic.

6. Waspadai terjadi kompartemen sindrom : 5P (pain, pallor, pulselessness, paralysis, pale)

7. Berikan terapi suportif : tetanus toxoid, antibiotik



Berbagai teknik pertolongan pertama pada masa lalu, saat sekarang sudah tidak dianjurkan lagi, antara lain ,

· Jangan memotong dan menghisap kedaerah gigitan ular, hal itu akan lebih memperparah kerusakan yang ada, bahaya infeksi meningkat dan tidak ada hasilnya dalam mengeluarkan venom yang ada. Anjuran insisi pada lokasi gigitan ular berbisa sudah sejak sepuluh tahun terakhir ini ditinggalkan oleh pengobat sengatan ular berbisa.

· Jangan menggunakan es, karena es tidak menghambat venom, justru bisa menimbulkan frostbite.

· Jangan menggunakan rangsang listrik, karena ternyata tidak bermanfaat dan resiko luka bakar serta gangguan jantung.

· Jangan memakai alkohol, walau dapat meringankan nyeri, tetapi pelebaran pembuluh darah /vasodilatasi memudahkan penyerapan venom.

· Jangan menggunakan tourniquet atau pengikatan tungkai/lengan, terbukti tidak efektif dan meningkatkan kerusakan jaringan dengan resiko kehilangan tungkai/lengan.


*kali ini tidak ditampilkan gambarnya, karena melihat ular saja membuatku merinding..hiiiii....

Labels:

Friday, July 23, 2010

hiksssss...uh..

tidak suka

hari ini

hiks.

hiks.

hiks.

:'(

Labels:

Monday, July 19, 2010

Fun With Surgery !!!



--------->>>> foto jaga pertama.angkatan 2005 semua karena adek tingkat byk minta gantiin jaga karena besoknya mereka mau wisuda, jadi serasa reuni, acaranya jadi kebanyakan ngobrol2, dan makan-makan..coklat dan kerang! itu si tya,dibawa'in bpknya kerang,nyam..nyam..nyam enak banget..












jaga terakhir di bedah, hiks.. ---------------------------->>>>>>


Location: Ruang Tindakan Bedah Instalasi Rawat Darurat RSMH Palembang
Time : 2 pm until 6 am
Atributts: seragam abu-abu, alat vital sign, gunting, tenaga (termasuk mata yang kuat), dan pikiran yang nyambung setiap saat (hehe..)

Labels:

That's My Day!

Assalamu'alaikum..

Hari ini adalah hari pertamaku di minggu ke-7 stase ke-9 bedah.
Aku berada di stase digestif (pencernaan).
Dimulai seperti biasa, follow up pagi, yang membuatku shocked karena ada 9 pasien! Maklum di stase sebelumnya aku hanya pegang 2 pasien, jadi jelas ketimpangannya..hehe..
Tapi seneng, bisa berinteraksi lebih banyak lagi dengan pasien, pasienku merata berdasarkan umur, ada anak-anak, ada remaja, dan ada dewasa tua. mendengar cerita mereka semoga dapat mengurangi sedikit beban mereka. dan aku pun mengenalkan diri bahwa aku adalah dokter muda di situ, dan aku akan memeriksa bapak/ibu/adik setiap pagi selama seminggu ini.

Selesai follow up pukul 07.OO teng, langsung cabut ke COT, karena pukul 07.00 ada diskusi pagi..pagi itu diskusi mengenai seorang anak yang datang dengan benjolan di biji kem**luan secara tiba-tiba, diskusi dipimpin seorang chief, tak lama konsulen datang dan mengarahkan kami. pertama dibikin diagnosis banding, kemudian anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kerja. akhirnya didapatkan diagnosis Torsio Testis .. tatatataa.. setelah kami ditanya satu persatu, hehe..

Torsio testis adalah terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis.Keadaan ini diderita oleh 1 diantara 4000 pria yang berumur kurang dari 25 tahun, dan paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas (12-20 tahun).
Beberapa keadaan yang menyebabkan penyakit itu, antara lain adalah perubahan suhu yang mendadak (seperti pada saat berenang), ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi, atau trauma yang mengenai skrotum. Terpluntirnya funikulus spermatikus menyebabkan terhambatnya aliran darah testis sehingga testis mengalami hipoksia (kekurangan oksigen), edema testis (bengkak), dan iskemia. Pada akhirnya testis akan mengalami nekrosis (kematian jaringan).
Gejalanya nyeri hebat di daerah skrotum, yang sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan pada testis.
Jika kalian mengalami ini atau mendapat pasien ini, harus segera dirujuk ke dokter urologi,karena golden period nya hanya 6 jam,lewat dari itu maka testis akan mengalami kematian jaringan. padahal testis itu menghasilkan testosteron,hormon yang sangat berharga bagi para lelaki..getohhh.. bisa juga dilakukan detorsi manual sebelum merujuk ke dokter urologi, dengan memberikan anestesi terlebih dahulu karena segala tindak tanduk yang memanipulasi dapat menimbulakan sakitnya minta ampun..uhhh..
Detorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio. Karena arah torsio biasanya ke medial maka dianjurkan untuk memutar testis ke arah lateral dahulu, kemudian jika tidak terjadi perubahan, dicoba detorsi ke arah medial. Hilangnya nyeri setelah detorsi menandakan bahwa detorsi telah berhasil. Jika detorsi berhasil operasi harus tetap dilaksanakan.


yak,,begitulah diskusi pagi itu berlangsung..kata konsulen saya "kamu itu kalo datang ke sini jangan gak dapat apa-apa, paling gak ada gitu yang dibawa".. "orang tua kamu itu sudah susah nyekolahin kalian, jangan disia-siakan"

selesai diskusi pagi, sy memutuskan untuk menemui dokter pembimbing laporan kasus saya. saya mau minta pengesahan untuk laporan kasus urologi yang telah saya persentasikan 1 Juli lalu..yak, perjuangan menunggu pun dimulai,,sesekali saya ngobrol dengan mbak sekretasis, nanya2in tentang syarat ujian. Syarat ujian itu harus mengumpulkan berbagi macam absensi (ribet dah, pokoknya banyak), buku log "ijo", case yang telah ditandatangani (pengesahan), dan 10 lembar laporan operasi. alhamdulillah sebagian besar udah saya penuhi, tinggal minta tanda tangan case sy ini..setelah menunggu sejam,alhamdulillah dokter yang baik itu keluar, dan case sy pun dinyatakan sah..tok..tok..tok..

sy sgera meluncur ke OK (operating kamr).. rencananya ada 4 operasi hari ini, dan dilakukan di 2 OK. pertama,saya ke OK 20.05 melihat operasi hernirapphy yang dilakukan residen..oh jadi gitu operasinya, ternyata kenyataan tak semudah teori ya..hehe..
selanjutnya saya ke OK yang satunya, melihat operasi laparotomi pengangkatan tumor intraabdomen..tumornya besar sekali kira2 9x9x8 cm kubik..tumor melekat di jejunum,sehingga sebagian jejunum harus sedikit dibuang. operasi dilakukan oleh sang konsulen dan 2 residen. pertengahan operasi,konsulen memanggil koas, memberi nasihat kepada kami bertiga..dan,beliau menunjuk saya untuk ikut operasi..wauw,sejak kapan koas ikut operasi digestif,hee, mimpi apa saya semalam..hihihi.. di operasi itu saya diberi kesempatan untuk memegang usus, omentum, dan hati untuk pertama kalinya dalam hidup saya...^_^ makasih pak, kak..

begitu banyak nikmat-Mu hari ini..
banyak yang ingin diceritakan,,tapi untuk kali ini segini dulu yak..

sekian dan terima kasih ^^

Labels:

Saturday, July 17, 2010

mari yuk mari

tak pusing lagi

tak bingung lagi

tak sakit lagi

sungguh nikmat mana lagi yang saya dustakan??

**fixing my mind ^_^

Tuesday, July 13, 2010

merengkuh yang nyata (2)

sekali lagi...


Terima kasih ya Allah

telah membuka "mata" ku

dan menunjukkan kebenaran itu..

^_^


alhamdulillahirobbilalamin